.. maka wajar ada benturan seperti partikel yang saling bergesek sehingga menimbulkan energi. Pertanyaannya, apakah kita butuh energi tsb? Bila ya, oke. Bila tidak, perlu kah pengalaman mengalami energi tsb?
.. maka wajar ada benturan seperti partikel yang saling bergesek sehingga menimbulkan energi. Pertanyaannya, apakah kita butuh energi tsb? Bila ya, oke. Bila tidak, perlu kah pengalaman mengalami energi tsb?
Setiap pengalaman adalah pembuka mata.
Setiap interaksi memperkaya khasanah.
Setiap manusia memperkaya wawasan kita.
Tapi, tidak semua baik sih. π
friksi wajar terjadi, dan mungkin, memang seharusnya terjadi. bilamana kita tidak merasa membutuhkan energi tersebut, at least, sadar atau tidak, kita memang membutuhkan proses terjadinya friksi tersebut.
*wink*
bukan soal perlu tidak perlunya… tapi bagaimana kalau ternyata benturan itu memang tidak bisa dihindarkan lagi?
Pengalaman itu tempat belajar, walaupun benturan-benturan yang terjadi hanya menghasilkan energi tak berguna untuk saat ini. Tapi, tetap akan ada yang bisa dipelajari dari benturan itu di kemudian hari π
mbak desti blognya yg mana toh?
prasaan kmaren bukan yg ini..
eiaa, ini nana darkcloudygirl yg di wordpress.. udah pindah,.hehehe
pengalaman……apakah kita semua sudah memilikinya?
pengalaman bukan hanya sebuah cerita usang dimasa lampau yang terbuka untuk diceritakan kembali. tapi sebuah wacana untuk penggambaran dimasa lalu agar sekarang menjadi lebihbaik itu yang ada dibenak saya
salam kusut mba’
ghe
Hukum Kekekalan Energi :
energi itu tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, hanya dapat berubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya…
merasakan energi itu seperti menjadi perantara agar energi itu berubah menjadi bentuk lainya π
Bila dirasa perlu, manfaatkan saja. Bila tidak, biarkan saja gesekan itu berlalu dan terhapus oleh waktu. π